Dulu Menyaingi WordPress, Sekarang Apa Kabar Joomla?

Jika Anda sudah lama berkecimpung di dunia website, pasti tidak asing dengan nama Joomla. Di masa kejayaannya sekitar tahun 2005 hingga 2012, Joomla adalah salah satu Content Management System (CMS) paling populer di dunia dan sering dibandingkan langsung dengan WordPress. Banyak pengembang web yang memilih Joomla karena fleksibilitas dan fitur-fiturnya yang kuat pada masa itu. Namun kini, nama Joomla seolah mulai tenggelam di antara platform CMS modern lain seperti WordPress, Drupal, bahkan Squarespace dan Wix.
Lalu, apa sebenarnya yang terjadi pada Joomla?
Masa Kejayaan Joomla
Joomla lahir pada tahun 2005 sebagai turunan dari proyek Mambo CMS, dan dengan cepat menarik perhatian komunitas open source. Keunggulannya terletak pada struktur modular yang memungkinkan pengguna menambahkan komponen, modul, dan plugin dengan mudah.
Selain itu, Joomla dikenal dengan sistem akses kontrol pengguna (ACL) yang canggih, yang bahkan lebih dulu dibandingkan WordPress dalam hal manajemen peran pengguna.
Banyak website besar pada masa itu menggunakan Joomla karena dianggap lebih “profesional” dan fleksibel. Tampilan administratornya juga lebih teknis, sehingga disukai oleh developer yang ingin kontrol penuh terhadap struktur situs.
WordPress Melaju, Joomla Melambat
Namun, sejak tahun 2013 ke atas, tren mulai bergeser. WordPress yang awalnya hanya dikenal sebagai platform blogging, berkembang pesat menjadi CMS yang serbaguna.
Ekosistem plugin WordPress tumbuh sangat cepat, komunitasnya aktif, dan dukungan pihak ketiga seperti penyedia tema serta hosting semakin banyak.
Sementara itu, Joomla tampak tertinggal dalam beberapa hal:
-
Proses instalasi dan konfigurasi yang lebih kompleks.
-
Kurangnya tema dan ekstensi modern yang mudah digunakan.
-
Komunitas yang mengecil, membuat pembaruan tidak secepat kompetitornya.
-
Kurang fokus pada kemudahan pengguna baru, sehingga hanya digemari oleh kalangan teknis.
Akhirnya, banyak pengguna Joomla beralih ke WordPress karena kemudahan dan dukungan luasnya.
Joomla Sekarang
Walaupun tidak lagi sepopuler dulu, Joomla belum mati. Versi terbarunya, Joomla 5, masih terus dikembangkan oleh komunitas open source yang loyal. Platform ini tetap menawarkan fleksibilitas tinggi dan keamanan yang kuat, terutama bagi proyek besar yang membutuhkan kontrol penuh terhadap struktur data.
Namun, Joomla kini lebih banyak digunakan oleh developer berpengalaman atau organisasi yang sudah lama mengandalkan CMS ini. Bagi pengguna awam atau bisnis kecil, WordPress dan platform drag-and-drop modern terasa jauh lebih praktis.
Kesimpulan
Joomla adalah bagian penting dari sejarah perkembangan CMS. Ia pernah menjadi pesaing kuat WordPress dan membantu mendorong inovasi dalam dunia open source.
Meskipun kini popularitasnya menurun, Joomla tetap menjadi pilihan yang solid bagi mereka yang membutuhkan sistem pengelolaan konten yang kuat dan fleksibel.
Jadi, walau sudah bukan “bintang utama” di panggung CMS, Joomla masih ada setia dengan komunitasnya, dan tetap menjadi bukti bahwa open source tak pernah benar-benar mati.